Puluhan Siswa-Siswi SD dan SMP Negeri 1 Poga Kabupaten Lanny Jaya Gelar Aksi Menuntut Kehadiran Guru || Poga 21 Februari 2025, 08.00 Wit.
Zona Global News, Poga, Kabupaten Lanny Jaya – Pada hari ini, Jumat, 21 Februari 2025, pukul 08.00 WIT, puluhan siswa dan siswi dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Poga dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Poga menggelar aksi unjuk rasa di lingkungan sekolah mereka. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap ketidakhadiran para guru yang sudah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sekolah yang terletak di Distrik Poga, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan ini mengalami krisis tenaga pendidik. Para siswa merasa terabaikan dan tidak mendapatkan hak mereka dalam memperoleh pendidikan yang layak. Dalam sebuah video berdurasi 42 detik yang beredar di media sosial, para pelajar tampak berunjuk rasa didampingi oleh seorang guru, Ibu Veny, serta beberapa intelektual dan tokoh masyarakat setempat. Turut hadir dalam aksi ini mantan Kepala Distrik Poga, Bapak Lakius Yikwa, S.Sos, yang ikut menyampaikan dukungan terhadap tuntutan para siswa.
Isi Aspirasi Para Siswa
Dalam aksi tersebut, salah seorang siswa yang ditunjuk sebagai perwakilan menyampaikan aspirasi mereka dengan penuh haru dan kekecewaan,
“Bapak, Ibu, kami ingin sekolah, tetapi bapak dan ibu guru tidak ada di tempat. Bagaimana masa depan kami jika kondisi seperti ini terus berlanjut? Guru-guru kami tidak ada di sekolah sejak bulan November 2024 hingga hari ini, 21 Februari 2025. Tidak lama lagi kami akan menghadapi ujian, tetapi kami tidak mendapatkan pembelajaran sebagaimana mestinya.”
Pernyataan tersebut mencerminkan kekecewaan dan kekhawatiran para siswa terhadap masa depan mereka. Mereka menyadari pentingnya pendidikan, tetapi merasa diabaikan oleh para tenaga pendidik yang seharusnya membimbing mereka dalam proses belajar.
Harapan dan Tuntutan Para Siswa
Dengan adanya aksi ini, para siswa berharap hati nurani para guru yang telah lama tidak aktif mengajar dapat tergerak untuk kembali menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Mereka juga meminta agar pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Lanny Jaya, segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Para siswa dan tokoh masyarakat berharap agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lanny Jaya, melalui Bidang Pembinaan Sekolah Dasar dan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, dapat bekerja sama dengan kepala sekolah setempat untuk mencari solusi terbaik. Mereka menekankan bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan daerah, dan tanpa pendidikan yang baik, generasi muda di Kabupaten Lanny Jaya akan kehilangan kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi dalam pembangunan daerah mereka.
Krisis Pendidikan di Kabupaten Lanny Jaya
Masalah ketidakhadiran guru di daerah terpencil seperti Distrik Poga bukanlah hal yang baru. Banyak sekolah di wilayah Papua Pegunungan mengalami kendala serupa, di mana tenaga pendidik sering kali tidak hadir secara konsisten, sehingga menghambat proses belajar-mengajar. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab utama permasalahan ini antara lain.
- Kurangnya Pengawasan: Minimnya pengawasan dari pihak berwenang menyebabkan beberapa guru merasa bebas untuk tidak melaksanakan tugas mereka dengan disiplin.
- Kesejahteraan Guru: Faktor kesejahteraan dan insentif bagi para guru yang bertugas di daerah terpencil juga menjadi perhatian. Jika tunjangan dan fasilitas tidak memadai, banyak guru memilih untuk mencari peluang di daerah yang lebih mudah diakses.
- Kurangnya Komitmen: Beberapa guru yang ditempatkan di daerah terpencil kurang memiliki komitmen untuk bertahan dalam jangka panjang. Akibatnya, banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar dalam waktu yang lama.
Peran Pemerintah dan Solusi yang Diharapkan
Agar permasalahan ini dapat segera teratasi, diperlukan langkah-langkah strategis dari pemerintah daerah, di antaranya:
- Peningkatan Pengawasan dan Evaluasi: Dinas Pendidikan perlu melakukan pemantauan rutin terhadap kehadiran dan kinerja guru di setiap sekolah, terutama di daerah terpencil.
- Pemberian Insentif yang Memadai: Menyediakan tunjangan tambahan bagi guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil agar mereka memiliki motivasi lebih untuk bertahan.
- Penguatan Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah: Kepala sekolah harus lebih aktif dalam memastikan para guru hadir dan menjalankan tugas mereka dengan baik. Komite sekolah juga harus berperan dalam mengawasi dan melaporkan jika ada ketidakhadiran guru dalam jangka waktu lama.
- Rekrutmen Guru Lokal: Meningkatkan program rekrutmen dan pelatihan bagi tenaga pengajar lokal yang berasal dari daerah tersebut agar mereka lebih berkomitmen dalam mengajar di kampung halaman mereka sendiri.
- Peningkatan Infrastruktur Pendidikan: Pemerintah perlu membangun fasilitas yang lebih baik, seperti perumahan guru, sarana transportasi, dan akses internet agar para tenaga pengajar merasa lebih nyaman untuk bertugas di daerah terpencil.
Kesimpulan
Aksi yang dilakukan oleh siswa-siswi SD dan SMP Negeri 1 Poga ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap pendidikan dan masa depan mereka sendiri. Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pihak terkait agar segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan masalah ketidakhadiran guru.
Pendidikan adalah hak dasar setiap anak, dan memastikan keberlangsungan proses belajar-mengajar adalah tanggung jawab bersama. Jika masalah ini terus berlarut-larut, dampaknya akan sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Lanny Jaya. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Semoga aksi ini menjadi titik awal perubahan positif dalam dunia pendidikan di Kabupaten Lanny Jaya dan Papua Pegunungan secara keseluruhan.