Masjid Raya Al-A’zhom, Masjid Kubah Besar Kebanggaan Kota Tangerang

By Zona Global News - Januari 13, 2025

Jakarta – Masjid Raya Al A’zhom adalah masjid kebanggaan warga Kota Tangerang karena desainnya yang unik dengan lima kubah besar yang menjadi ciri khasnya. Kemegahan dan keunikannya menjadikan masjid ini destinasi wisata religi utama di Kota Tangerang.
Masjid Raya Al-A’zhom berdiri sebagai bagian dari pemekaran wilayah Kota Tangerang. Pembangunannya berlandaskan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993, dengan Walikota Tangerang saat itu, Dr. H. Djakaria Machmud, sebagai penggagas utama.

Peletakan batu pertama masjid dilakukan pada tanggal 7 Juli 1997, yang dipilih bertepatan dengan hari kelahiran Pak Soeharto, seorang tokoh yang berpengaruh pada waktu itu.

Sebelum pembangunan, Djakaria Machmud mengundang tokoh agama, ulama, dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi, meminta pendapat, hingga kritik agar masjid ini benar-benar menjadi pusat ibadah, dakwah, dan kegiatan sosial.

Dalam bahasa Arab, “Al-A’zhom” berarti agung atau besar, mencerminkan ukuran masjid yang megah dengan desain tanpa tiang tengah. Panjang dari pintu depan hingga bagian utama mencapai 63 meter, dengan kubah besar yang disebut-sebut sebagai salah satu kubah terbesar di Asia Tenggara.

Nama Al-A’zhom dipilih setelah melalui seleksi dari 300 nama yang diajukan oleh berbagai pihak. Drs. H. Muhammad Adli Muslim, selaku sekretariat Masjid Raya Al-A’zhom menuturkan,”Nama Al-A’zhom terpilih setelah melalui proses seleksi dari 300 nama yang diajukan. Masing-masing panitia memberikan usulan nama. Prosesnya dilakukan secara bertahap, dari 300 nama, disaring menjadi 200, kemudian 120, lalu 80, menjadi 60, 20, hingga tersisa 4 nama. Akhirnya, tim memutuskan untuk memilih satu nama, yaitu Al-A’zhom.”

Masjid Raya Al-A’zhom yang terinpirasi dari berbagai masjid terkenal, salah satunya Masjid Nabawi. Foto: Amelia Ghany Safitri / detikHikmah
Arsitektur masjid juga terinspirasi dari berbagai masjid terkenal seperti Masjid Nabawi dengan payung raksasa, dan Masjid Baiturrahman di Banda Aceh. Payung-payung ini dibangun pada Oktober 2023 atas inisiatif Wali Kota saat itu, pak Arief Wismansyah, dengan desain yang dibuat oleh Prof. Dr. Ir. Selamet Hiro Sanjaya dari ITB.

Keunikan lain di masjid ini adalah keberadaan lima kubah yang memiliki filosofi tersendiri. Ustadz Adli mengungkapkan,

“Filosofinya adalah yang pertama, Islam. Dan yang kedua, Pancasila. Kemudian, masjid ini juga ada empat menara. Filosofinya adalah, dalam agama kita, Islam, ada nilai-nilai penting seperti syariah, akidah, akhlak, dan bahasa. Ada juga yang bilang ini kubah terbesar di Asia Tenggara, ada juga yang bilang kubah ini terbesar di seluruh dunia. Tapi kami pengurus tidak berani mengatakan itu. Khawatirnya yang ngomong ini di seluruh dunia, belum dapat referensi bahwa mungkin ada yang lebih dari ini.”

Baca juga:
14 Tempat Wisata Religi di Indonesia untuk Liburan Akhir Tahun
Sementara itu, di sisi dalam 4 kubah anak tertulis kaligrafi indah ayat-ayat Al-Qur’an. Di antaranya, pada sisi kubah barat bertuliskan Surah An-Nur ayat 35, Al-Baqarah ayat 255, dan Al-Baqarah ayat 284-285.

Kubah selatan bertuliskan Surah At-Taubah ayat 105, An-Nahl ayat 97, Ali-Imran ayat 112, An-Nisa ayat 32, dan Al-An’am ayat 132-133. Kemudian untuk kubah timur bertuliskan Surat Al-Bayyinah ayat 5, dan Ar-Rum ayat 30-33.

Serta kubah utara bertuliskan Surat Al-Anbiya ayat 107, Al-Fath ayat 29 dan Lukman ayat 17-18. Ayat-ayat tersebut disusun secara 3 baris, sementara baris keempat di masing-masing kubah diisi dengan Asmaul Husna.

Masjid Al-A’zhom berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare. Untuk kapasitas jamaah, saat salat di dalam masjid mampu menampung hingga 9.000 jamaah. Jika termasuk area luar, kapasitasnya bisa mencapai 19.000 jamaah.

Pada salat Idul fitri, jumlah jamaah bisa meningkat hingga 25.000 orang, dan pada salat Idul adha, bahkan bisa mencapai 40.000 orang, memanfaatkan seluruh area masjid.

Masjid Agung Al-A’zhom memiliki banyak program, salah satunya kegiatan pengajian dengan banyak jemaah.

Sementara itu, saat kegiatan pengajian, ruangan sering kali penuh hingga sesak, baik di bagian dalam maupun luar masjid. Bahkan pada kondisi tertentu, jamaah sudah berdesak-desakan karena banyaknya yang hadir.

Salah satu fasilitas menarik dalam masjid ini adalah adanya galeri Islam yang dibuka pada tahun 2016, yang awalnya digunakan untuk tempat pengajian. Kini, ruang tersebut menjadi pusat membaca dan pembelajaran Islam, bahkan diadakan pengajian untuk Tuna Rungu.

“Nah, galeri itu tepatnya dibuka pada tahun 2016. Jadi, tadinya tempat ini digunakan untuk pengajian. Pada masa itu, Pak Arief mendesain galeri Islam. Apa maksudnya? galeri ini diperuntukkan sebagai pusat baca. Pak Arief ingin pada masa tersebut ada peningkatan minat baca, sehingga dibuat fasilitas di sisi kiri dan kanan masjid. Kemarin, galeri ini sempat dipakai sebagai kantor, tetapi tetap mempertahankan sumber-sumber edukasi Islam. Bahkan, di sebelah kiri itu nanti, rencananya pada tahun 2025, akan dipusatkan dengan nama yang mungkin berbeda. Jika menggunakan istilah “galeri,” masyarakat kurang paham. Namun, jika disebut perpustakaan, masyarakat lebih mudah mengerti dan menganggapnya lebih fungsional. Di galeri ini juga ada kegiatan pengajian yang dilakukan setiap kelas dan pertemuan, termasuk pengajian Tuna Rungu. Jadi, anak-anak disabilitas pun bisa belajar mengaji di sini. Program ini sudah berjalan selama satu tahun di bawah naungan MTTI (Majelis Taklim Tuna Rungu Indonesia). Kadang-kadang saya merasa sedih melihat mereka. Kok kita yang normal, yang sehat, malah malas mengaji, sementara mereka yang memiliki keterbatasan tetap semangat belajar. Meskipun memiliki kekurangan, mereka memiliki banyak kelebihan, terutama semangatnya. Masya Allah.” Ujar Ustadz Adli.

Masjid Raya Al-A’zhom juga memiliki berbagai kegiatan rutin yang berlangsung setiap minggu. Pada hari Senin, materi pengajian bersifat tematik. Selasa diisi dengan kajian tafsir Al-Qur’an.

Saat ini, kajian sudah mencapai Surah Al-An’am ayat 10, setelah berjalan hampir delapan tahun. Hari Rabu didedikasikan untuk tafsir yang terbuka bagi umum dan khusus bagi pemerintah, sedangkan pada hari Kamis diadakan kajian refleksi, serta terdapat kegiatan ibu-ibu yang sangat aktif di masjid ini.

Masjid Raya Al-A’zhom yang jadi kebangaan Kota Tangerang. Foto: Amelia Ghany Safitri / detikHikmah
Program unggulan lainnya adalah acara besar yang telah sukses menghadirkan Hanan Attaki dan Buya Yahya dalam dua kesempatan. Selain itu, diadakan juga acara tahunan berupa Festival Al-A’zhom.

Kemudian, imam di masjid ini terdiri dari beberapa orang yang bergantian bertugas sesuai jadwal. Untuk imam salat Jumat, salat Tarawih, dan salat Witir, rata-rata adalah para hafidz Al-Qur’an.

Selain itu, masjid ini memiliki tujuh imam tetap yang bertugas secara bergilir setiap hari. Setiap imam memimpin salat harian, mulai dari waktu Subuh hingga seterusnya, sesuai jadwal yang telah ditentukan.

“Masjidnya besar ya, terus masjidnya juga bersih. Ini juga menarik, ada dekorasi kayak di masjid Nabawi. Dan di masjid ini juga suka ada event-event gitu, bazar-bazar,” ujar Hasna, salah satu pengunjung masjid Al-A’zhom

Meskipun ia tidak asli dari daerah Tangerang, salah satu pengunjung ini mengaku sering datang ke masjid Al-A’zhom karena beberapa alasan.

“Masjid ini menurutku nyaman dan menarik juga sih, karena banyak acara gitu dan bersih juga, bersih banget. Terus luas juga masjidnya,” tambahnya.

Dan bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, anda tidak perlu khawatir. Masjid Raya al-A’zhom menyediakan area parkir yang luas, serta dikelilingi banyak pilihan kuliner di sekitar masjid, karena lokasinya yang dekat dengan pusat pemerintahan Kota Tangerang.

Sumber :  https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7716192/masjid-raya-al-azhom-masjid-kubah-besar-kebanggaan-kota-tangerang.

788734767263466955

Zona Global News

Zona Global News adalah portal berita terkini yang berfokus pada memberikan informasi terpercaya, akurat, dan mendalam kepada pembaca di seluruh dunia.