Kebakaran Hebat di Apartemen Ahwatukee, 16 Warga Kehilangan Tempat Tinggal||01 Februari 2025||Update By. Jerry Kogoya||02 Januari 2025,13:47 Wit.
Zona Global News, AHWATUKEE, AZ — Sebuah kebakaran dahsyat melanda kompleks apartemen di Ahwatukee pada Sabtu sore, memaksa 16 orang kehilangan tempat tinggal. Api yang berkobar hebat mulai terlihat sekitar pukul 15.00 di kawasan 48th Street, di antara Warner dan Ray Roads, sehingga memicu respons cepat dari tim pemadam kebakaran yang datang dari lima kota berbeda.
Saat petugas tiba di lokasi, mereka disambut pemandangan mengerikan—kobaran api besar melalap lantai dua bangunan, disertai asap pekat yang membumbung tinggi. Tim pemadam segera berupaya keras memadamkan api sembari memastikan tidak ada penghuni yang terjebak di dalam apartemen. Namun, angin kencang dan material bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat menjalar ke atap, menyebabkan sebagian struktur mulai runtuh. Situasi ini mendorong peningkatan status menjadi kebakaran alarm kedua, yang menandakan skala darurat lebih tinggi.
Menghadapi tantangan besar, petugas pemadam menerapkan strategi defensif dengan mengerahkan truk tangga untuk menyemprotkan air dari ketinggian. Meski upaya tanpa henti dilakukan, api telah menyebabkan kerusakan parah dan menghancurkan banyak harapan para penghuni.
Adrian Martinez, salah satu korban yang terdampak, menggambarkan betapa mencekamnya kejadian tersebut. “Rasanya seperti mimpi buruk. Ibu saya sampai kesulitan bernapas karena panik, ayah saya benar-benar ketakutan, dan adik saya menangis histeris,” ujarnya. Martinez dan keluarganya hanya bisa menyaksikan tempat tinggal mereka berubah menjadi puing-puing dalam hitungan menit.
Martinez mengaku saat itu dirinya sedang bersiap untuk berjalan-jalan bersama sang ayah. Namun, begitu membuka pintu, pemandangan mengejutkan langsung membuatnya terpaku. “Saya melihat asap tebal dan mendongak—apartemen kami terbakar hebat. Tidak ada peringatan, tidak ada alarm yang berbunyi, bahkan kami tidak mencium bau asap sebelumnya,” kenangnya.
Dalam situasi yang genting itu, Martinez segera bertindak cepat. Ia membangunkan adiknya dan membantu ibunya, yang baru saja mengalami cedera punggung, untuk keluar dari apartemen. “Ibu saya baru saja patah punggung sekitar seminggu lalu, dan sekarang kami harus menghadapi ini. Rasanya seperti ditimpa beban bertubi-tubi,” ucapnya dengan suara bergetar.
Meskipun berhasil menyelamatkan beberapa barang penting seperti obat-obatan dan dokumen pribadi, waktu yang tersedia sangat terbatas. “Kami hanya punya waktu kurang dari dua menit. Setelah itu, apartemen kami sudah hangus, atapnya mulai runtuh,” katanya.
Setelah api berhasil dipadamkan, Martinez sempat mengambil laptopnya yang masih utuh melalui jendela. “Itu satu-satunya yang bisa kami selamatkan. Semua kenangan, barang berharga, pakaian, dan peralatan elektronik lenyap begitu saja dalam sekejap,” tuturnya penuh haru.
Tim Program Bantuan Komunitas turun tangan untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang terdampak.