Puisi: “Doa Terakhir untuk Paus Fransiskus” (By.Jerry Kogoya)
Di senyap basilika, lonceng berdentang,
mengiring doa yang lirih dan panjang.
Langit Vatikan redup berduka,
saat gembala suci berpulang ke surga.
Tangan yang dulu mengangkat damai,
kini terlipat dalam keheningan abadi.
Suara yang lembut menyeru kasih,
telah sunyi—tinggal gema di hati kami.
Air mata jatuh di atas jubah putih,
mengalir dalam doa yang tak terucap.
Kau ajarkan cinta pada yang terusir,
peluk dunia dengan jiwa yang lelah tapi hidup.
Oh Paus Fransiskus, penerang dalam badai,
dalam langkahmu, kasih jadi nyala lilin.
Kini dunia kehilangan cahaya,
namun surga bersuka menyambut putra mulia.
Istirahatlah, gembala yang agung,
di padang damai abadi nan hening.
Namamu terukir di altar sejarah,
dengan cinta, dengan luka, dan doa yang tak pernah pudar.